Manfaat ASI untuk Kesehatan

Aug 2, 2013
Manfaat ASI - Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya untuk bayi saat terlahir dimuka bumi ini. Asupan makanan dan gizi yang sangat banyak dalam ASI, membuatnya menjadi alesan setiap dokter ataupun pakar kesehatan untuk merekomendasikan memberikan ASI dibandingkan dengan susu formula. Bahkan banyak sekali produk susu formula yang terus meningkatkan gizinya supaya sama dengan gizi yang terkandung dalam ASI. Ini membuktikan, bahwa ASI adalah asupan yang sangat tinggi gizinya untuk perkembangan bayi. Kolostrum mengandung zat imunitas terutama immunoglobulin (IgA) yang bisa melindungi terhadap banyak infeksi, seperti selaput paru-paru, usus, dan tenggorokan. IgA juga mencegah diare pada bayi, karena bisa menambal lubang pada usus bayi yang belum terbentuk secara sempurna.

Kandungan Gizi ASI untuk Kesehatan :

  • Karbohidrat
  • Protein
  • Lemak
  • Vitamin
  • Mineral
  • Zat Besi
  • Immunoglobumin
  • Lekosit
  • Laktoferin
  • Faktor Bifidus
  • Lisozim
  • Taurin
  • Asam Lemak Esensial
  • Docosahexaenomic Acid (DHA)
  • Arachidonic Acid (AA)

Manfaat ASI untuk Kesehatan :


  • Mencerdaskan dan Menyehatkan Bayi
  • Mencegah Kuman dan Alergi
  • Menjadi Menambah Kekebalan Tubuh
  • Mengandung Nutrisi Lengkap
  • Menghemat Keuangan
  • Menjalin Kebersamaan
  • Kesehatan untuk Ibu

Manfaat Lain dari ASI untuk Kesehatan :

Dengan memberikan ASI terhadap bayi, ibu juga dapat terbebas dari pendarahan setelah melahirkan, memulihkan kesehatan, menunda kehamilan. Menyusui setelah melahirkan juga dapat mempercepat pemulihan kepadatan tulang, mengurangi kemungkinan menderita osteoporosis (keropos tulang) setelah masa menopause. Menurut statistik, menyusui juga mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker payudara dalam masa menopause. Dan menjadi kepuasan serta kebahagiaan ibu tersendiri saat memberikan ASI pada bayi. Mengingat akan tingginya manfaat yang terkandung dalam ASI untuk bayi, maka para dokter memberikan saran untuk memberikan ASI sesegera mungkin pada hari-hari pertama pasca melahirkan. Dan untuk menjaga ASI supaya tetap lancar, ibu juga dianjurkan untuk mengkonsumsi daun katuk yang mempunya fungsi memperlancar ASI. Semoga bermanfaat untuk para calon Ibu – ibu muda.

Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan

Aug 1, 2013
Manfaat Lidah Buaya - Lidah Buaya (Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering seperti di Afrika. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industry kecantikan, serta sering dibuat juga untuk makanan dan minuman kesehatan tentunya. Lidah buaya juga merupakan salah satu jenis tanaman sukulen, yaitu salah satu jenis tanaman yang dapat menyimpan air di dalam dagingnya. Dengan kemampuannya tersebut, tanaman ini mampu bertahan hidup di daerah yang kering dengan curah hujan rendah dalam waktu yang cukup lama.

Kandungan Lidah Buaya untuk Kesehatan :

  • Enzim
  • Asam Amino
  • Mineral
  • Vitamin
  • Polisakarida
  • Aloin
  • Dammar
  • Aloenin
  • Betabarbolon
  • Isobarbolon
  • Aleosin
  • Barbaloin
  • Aloe-emodin

Manfaat Lindah Buaya untuk Kesehatan :

  • Mengobati Diabetes
  • Sebagai Nutrisi Pendukung
  • Perawatan Kulit
  • Mengobati Stress

Manfaat Lain Lidah Buaya untuk Kesehatan :

Menurunkan kadar gula pada penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan kanker. Serta dapat menjadi nutrisi pendukung bagi penderita kanker, dan penderita HIV/AIDS. Selain itu, lidah buaya juga mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D. Karena itu lidah buaya juga sering dijadikan sebagai perawatan kulit seperti, dapat menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, serta peremajaan kulit. Tetapi kadang masyarkat yang minim akan pengetahuan lebih luas tentang lidah buaya, hanya memanfaatkannya sebagai penyubur rambut. Lidah buaya juga bisa membantu anda yang sedang mengalami stress berat (Detoksifikasi). Adapun cara pemanfaatan lidah buayanya adalah dengan memblender lidah buaya untuk dijadikan jus, tetapi buang terlebih dahulu duri  yang ada pada lidah buaya. Langkah terakhir, minum jus itu secara rutin. Dan tentunya masih banyak sekali manfaat yang terkandung dalam tumbuhan lidah buaya ini. Semoga info diatas bisa menambah pengetahuan tentang tumbuhan beserta manfaat yang dihasilkan untuk kesehatan kita, khususnya lidah buaya.

Manfaat Buah Mangga untuk Kesehatan

Jul 31, 2013
Manfaat Buah Mangga - Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Buah yang sudah tersebar di Indonesia ini cukup digemari dikalangan masyarakat. Namun tetap harus bersabar, karena buah ini termasuk buah musiman yang dapat dinikmati pada musim – musim tertentu. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, buah mangga banyak dijadikan makanan yang lebih berkembang lagi. Bahkan ada juga mangka yang dikalengkan, ini bertujuan supaya kita dapat menikmatinya setiap saat.

Kandungan Gizi Pada Buah Mangga untuk Kesehatan :

  • Karbohidrat
  • Gula
  • Diet Serat
  • Lemak
  • Protein
  • Vitamin A
  • Beta-karoten
  • Vitamin B1, B2, B3, B5, B6
  • Vitamin C
  • Folat
  • Kalsium
  • Zat Besi
  • Magnesium
  • Fosfor
  • Kalium
  • Seng

Manfaat Buah Mangga untuk Kesehatan :

  • Menjadi Sumber Antioksidan Alami
  • Mengobati Panas Dalam
  • Mencegah Penyakit Kanker
  • Menurunkan Kolesterol
  • Buah Untuk Diet
  • Membuat Kulit Halus dan Menghilangkan Jerawat

Manfaat Lain dari Buah Mangga untuk Kesehatan :

Kandungan seperti kalsium, beta-karoten, serta vitamin A dan C, menjadikan buah ini sebagai sumber antioksidan untuk tubuh. Vitamin C yang dapat memberikan perlindungan pada tubuh, serta vitamin A yang dapat memberikan manfaat bagi mata supaya lebih sehat. Serat dan vitamin C pada buah mangga juga dapat menurunkan kadar kolesterol pada tubuh. Hal ini dikarnakan buah mangga kaya akan kandungan nutrisi, seperti antioksidan, Magnesium, Kalsium, kandungan serat dan Vitamin A, C. Nah dengan adanya aneka macam nutrisi ini yang mengakibatkan buah mangga cocok untuk memuluskan program diet anda. Antioksidan alami dan untuk diet, buah mangga ternyata juga dapat memberikan dampak positif untuk menghaluskan kulit dan menghilangkan jerawat. Hal ini didukung oleh adanya zat nutrisi seperti Vit A pada buah mangga.

Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan

Jul 26, 2013
Manfaat Buah Naga - Buah naga yang memiliki nama latin hylocereus polyrhizus saat ini banyak di budidayakan oleh petani local, buah yang bagian kulitnya menyerupai naga ini mempunyai dua warna, merah dan putih. Manfaat Buah Naga memang masih belum banyak diketahui orang padahal buah yang berasal dari daratan Amerika Tengah ini sudah sangat populer. Buah yang memiliki nama latin hylocereus polyrhizus saat ini banyak di budidayakan oleh petani lokal karena cara penanamannya yang mudah dan tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak. Pertama kali muncul buah ini memiliki harga yang cukup mahal bahkan sejajar dengan apel impor dari Selandia Baru tapi kini harganya sudah jauh lebih terjangkau.


Kandungan Vitamin Buah Naga untuk Kesehatan :

  • Air
  • Gula
  • Karbohidrat
  • Asam
  • Protein
  • Serat
  • Kalsium
  • Fosfor 
  • Magnesium
  • Vitamin A, B, dan C

Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan :

  • Mencegah Kanker 
  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh
  • Menurunkan Kolesterol
  • Menghambat Penuaan Dini
  • Merawat Kesehatan Mata
  • Merawat Kesehatan Jantung
  • Memperkuat Tulang dan Gigi
  • Merawat Kesehatan Kulit

Manfaat Lain Buah Naga untuk Kesehatan :

Kandungan antioksidan yang ada dalam buah naga ini juga terbukti ampuh untuk mencegah tumbuhnya sel kanker dalam tubuh manusia. Vitamin C yang terkandung di dalam buah naga cukup tinggi itulah sebabnya mengapa buah ini sangat baik dikonsumsi oleh Anak dalam masa pertumbuhan. Karena buah ini dapat mencegah dari penyakit flu, dan panas dalam. Kandungan Vitamin B2 dan B1 buah naga juga banyak menyimpan Vitamin B3 yang jika dikonsumsi secara teratur dapat menurunkan kolesterol dalam darah secara efektif. Jika kolesterol darah menurun maka seseorang akan dijauhkan dari yang namanya gangguan peredaran darah dan jantung. Anti oksidan yang terkandung dalam Buah naga dapat mengambat proses penuaan dini yang biasa dialami oleh seseorang yang setiap harinya terpapar oleh polusi udara. Kandungan yang terdapat dalam buah naga akan mengeluarkan racun dalam tubuh secara efektif. Kandungan Karoten juga bermanfaat atas kesehatan mata yang kita miliki. Didalam Manfaat buah naga terdapat kandungan karoten yang sangat baik untuk mata bila dikonsumsi secara teratur.
Jika Anda bingung menentukan buah apa yang sehat untuk jantung, sebaiknya pilih buah naga untuk jadi salah satu menu makanan sehat anda mulai sekarang. Kandungan Vitamin C, B1, B2, dan B3 didalam buah yang dijuluki Dragon Fruit ini sangat baik untuk kesehatan jantung anda. Kandungan fosfor dan kalsium dalam buah naga ini juga dapat memperkuat tulan dan gigi. Selain itu, buah naga juga dapat mencegah osteoporosis. Jadi, sangat baik untuk menjaga tulang dan gigi supaya semakin kuat. Kandungan vitamin C yang ada dalam buah naga mampu untuk menjaga kulit anda selalu sehat. Selain itu, buah naga juga menghilankan jerawat, dan masalah lainnya. Itulah sedikit informasi tentang buah yang mulai digemari ini. Meskipun rasanya tidaklah semanis buah lainnya, tetapi buah naga juga memiliki manfaat yang sama untuk kesehatan. Semoga bermanfaat.

Manfaat Buah Melon untuk Kesehatan

Jul 25, 2013
Manfaat Buah Melon - Melon (Cucumis melon) merupakan nama buah sekaligus tanaman yang termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Buahnya biasanya dimakan segar sebagai buah meja atau sebagai campuran es buah. Tentu anda sendiri sudah tidak asing lagi dengan buah ini. Buah yang sangat banyak sekali kandungan airnya selain buah semangka ini juga banyak disukai oleh banyak orang karena kaya akan vitamin, dan kandungan lainnya. Mengkonsumsi buah memang sudah lama dikenal sebagai kebiasaan sehat yang menguntungkan. Masing-masing buah ini memiliki karakter rasa serta khasiat yang berbeda.

Kandungan Vitamin Buah Melon :

  • Air
  • Karbohidrat
  • Protein
  • Lemak
  • Potassium
  • Vitamin A
  • Vitamin C

Manfaat Buah Melon untuk Kesehatan :

  • Menjaga Kesehatan Mata 
  • Mencegah Penyakit Kanker 
  • Mencegah Serangan Jantung 
  • Mencegah Penyakit  Stroke 
  • Mencegah Impotensi 
  • Memperlancar Pencernaan 
  • Memelihara Organ Ginjal 
  • Mengobati Panas Dalam 
  •  Merawat Kulit 
  • Buah untuk Diet

Manfaat Lain Buah Melon untuk Kesehatan :

Kandungan Beta-karoten yang berguna untuk meningkatkan ketajaman dan menjaga kesehatan mata. Beta-karoten akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A dan digunakan tubuh untuk memperbaiki fungsi mata, terutama dalam ruangaan dengan pencahayaan minim. Karotenoid merupakan pigmen pemberi warna pada buah dan sayuran. Kandungan karotenoid yg tinggi pada buah ini dapat mencegah serangan kanker, seperti kanker paru-paru dan kanker payudara. Selain efektif mencegah serangan kanker, kandungan adenosine pada buah melon juga mampu menghentikan penggumpalan sel darah yg dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Adenosine bekerja dengan cara melancarkan peredaran sel-sel darah merah sehingga memperkecil risiko serangan jantung dan stroke. Buah melon mengandung asam amino yg disebut dengan citrulline yg dapat memproduksi arginine.

Arginine berguna dalam meningkatkan aliran darah, terutama aliran darah yg menuju organ seksual. Arginine bekerja sebagai stimulator yg memperlebar pembuluh darah, sehingga aliran darah menuju organ seksual menjadi lancar dan terhindar dari disfungsi ereksi (impotensi). Serat pada buah melon juga sama dengan yang dimiliki buah lain seperti pepaya. Jadi mengkonsumsi buah melon secara teratur akan membuat sistem pencernaan anda lancar. Buah melon memiliki sifat diuretik yang membuat anda sering buang air kecil. Secara langsung,  hal tersebut akan membantu organ ginjal anda menjadi lebih sehat. Buah melon juga kaya akan vitamin A, B juga C. Dengan mengkonsumsi secara rutin maka tubuh anda akan bugar sehingga  dapat mencegah datangnya penyakit semacam panas dalam. Kandungan vitamin pada buah melon akan membantu kulit Anda tetap sehat sepanjang waktu. Melon ini juga diketahui mengandung senyawa kolagen yang dikenal mampu mempertahankan elastisitas juga keremajaan jaringan kulit. Buah ini sangat rendah kalori, karena 90% darinya adalah air, serta bebas lemak dan kolesterol, sehingga cocok dikonsumsi disaat program diet.

Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan

Manfaat Bawang Putih - Bawang putih (Allium sativum) termasuk jenis umbi-umbian yang berasal dari Asia Tengah. Bawang putih yang sering dijadikan bahan penyedap dalam masakan, selain itu bawang putih juga memiliki kandungan zat vitamin B, C, mineral P, Ca, dan K. Sering dianggap bila kebanyakan bersantap bawang putih akan membawa aroma tidak sedap pada tubuh. Namun faktanya dalam kesehatan bawang putih memiliki banyak manfaat yang tidak terduga. Selain digunakan untuk bahan penyedap dalam masakan, bawang putih juga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan.


Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan :

  • Mengobati Batuk
  • Mengobati Asma
  • Mengobati Darah Tinggi (Hipertensi)
  • Mengobati Rematik
  • Mengobati Influenza (Flu)
  • Mengobati Bronhitis
  • Mengobati Diare
  • Mengobati Kanker Lambung
  • Mengobati Kanker Paru – paru
  • Mengobati Kanker Payudara
  • Mengobati Sakit Gigi

Manfaat Lain Bawang Putih untuk Kesehatan :


Untuk mendapatkan manfaat dari bawang putih ini, biasanya masyarakat ada yang memakannya langsung, dan ada yang diolah terlebih dahulu. Jangan melihat dari banya, tapi lihatlah dari sisi manfaat yang banyak untuk kesehatan tubuh. Ternyata bawang putih yang memiliki bau yang cukup menyengat ini mempunyai begitu banyak manfaat bagi kesehatan. Dan informasi diatas hanyalah sedikit dari banyaknya manfaat bawang putih. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk mengobati berbagai penyakit dengan bahan alami, terutama bawang putih.

Ibu dan Burung Gagak

Apr 17, 2013
Pada suatu sore seorang Ibu bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Sang Ibu lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya,

“Nak, apakah benda tersebut?”
“Burung gagak,” jawab si anak.

Sang Ibupun mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ibunya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras. “Itu burung gagak ibu!” Tetapi sejenak kemudian si ibu bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, “BURUNG GAGAK!!”

Sang Ibupun terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ibu, “Gagak ibu.......”. Tetapi kembali mengejutkan si anak, beberapa saat kemudian sang ibu sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi marah.

“Ibu!!! saya tidak mengerti ibu mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ibu menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ibu ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ibu.....”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Sang Ibupun kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. Sebentar kemudian sang ibu keluar lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih marah dan bertanya-tanya. Ternyata benda tersebut sebuah diari lama. “Coba kau baca apa yang pernah ibu tulis di dalam buku diary itu”, pinta si ibu. Si anak taat dan membaca satu bagian yang berisi...

“Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, “Ibu, apakah itu?”.

Dan aku menjawab, “Burung gagak”.

Walau bagaimana pun, anak ku terus bertanya pertanyaan yang sama dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayang aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga.”

Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka dan memandang wajah sang ibu yang kelihatan sayu. Si ibu dengan perlahan bersuara, “ Hari ini ibu baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah.” Lalu dengan rasa penyesalannya si anakpun meminta ma'af kepada sang Ibu sambil menangis.


“Kesabaran terbesar hanyalah dimiliki seorang Ibu, Seorang ibu tidak akan pernah letih untuk melakukan apapun demi anaknya menjadi yang terbaik. meskipun harus memberikan nyawanya sekalipun” - Inspire

Yang Sempurna

Apr 15, 2013
Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani,”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.” Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.” 

Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”"
Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..” Lelaki itupun sadar, bahwa dibalik kesempurnaan tersimpan cacat yang begitu dalam, bahkan lebih dalam dari yang dia pikirkan.


"Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa."

Si Gadis Buta

Ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu, yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu. Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu, ”Sayaaaang, sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, 

“Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

Gadis itu menangis dan menyadari kebodohannya, betapa besar pengorbanan kekasihnya selama ini tapi kekasihnya telah pergi dengan membawa luka dihati.

"Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan."

Surat dari Ibu

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku. Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur. 

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi? Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil. Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka. Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan. Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku. Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur.

"Dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu."

Lalat Dan Semut

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

“Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka. Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.” Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”

"Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda."

Bocah Pembeli Es Krim

Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan.
Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada.


“Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan cokelat?” tanya sang anak kecil. Sang pelayan menjawab, “Lima puluh ribu,” Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, “Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?”

Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu,” Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?”
Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, “Sepuluh ribu!” Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih!” Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran.

“Semua sepuluh ribu bukan?” tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, “dan ini tips untuk Anda!” ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan.


"Ada kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada tubuh seseorang saja sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seseorang karena melihat penilaian dari luar, Anda tidak akan pernah tahu pada beberapa waktu yang akan datang, seseorang yang Anda remehkan bisa jadi merupakan pengantar rejeki yang tak terduga."

Mawar Biru untuk Novia

Apr 13, 2013

Udara seperti membeku di Adelweis Room, sebuah kamar rawat inap, di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Dan, di tempat tidur yang serba putih, Novia terbaring beku dalam waktu yang juga membeku. Ia tidak berani menghitung lagi berapa kali jarum jam di ruangan itu melewati angka dua belas, makin mendekati ajal yang bakal menjemputnya.

Dokter telah memprediksi usianya tinggal sekitar sebulan karena leukimia yang akut, dan satu-satunya yang ia tunggu dari kekasihnya adalah sekuntum mawar biru. Ya, mawar biru. Bukan mawar merah atau putih. Dan, hanya sekuntum, bukan seikat atau sekeranjang. Tapi, adakah mawar berwarna biru? Sang kekasih, Norhuda, sebenarnya tidak yakin. Yang pernah ia lihat adalah mawar merah, putih, atau kuning. Ketiganya tumbuh dan berbunga lebat di halaman rumahnya. Tapi, mawar biru? Ia tidak yakin. Bunga berwarna biru yang pernah ia lihat hanya anggrek bulan dan anyelir. Itupun bukan persis biru, tapi keunguan.

“Apa kau yakin ada mawar berwarna biru, Sayang?”
“Aku yakin. Aku pernah melihatnya.”
 “Bukan dalam mimpi?”
  “Bukan. Di sebuah taman. Tapi, aku lupa taman itu. Rasa-rasanya di Jakarta.”
Norhuda terdiam. Dari bola matanya terpancar keraguan, dan itu ditangkap oleh Novia.
 “Carilah, Sayang. Jangan ragu-ragu. Hanya itu yang aku pinta darimu, sebagai permintaan terakhirku. Carilah dengan rasa cinta.” Novia berusaha meyakinkan.

Maka, dengan rasa cinta, berangkatlah Norhuda mencari sekuntum mawar biru permintaan kekasihnya itu. Ia langsung menuju taman-taman kota Jakarta, dan menyelusuri seluruh sudutnya. Tidak menemukannya di sana, ia pun menyelusuri semua taman milik para penjual tanaman hias dan toko bunga. Bahkan ia juga keluar masuk kampung dan kompleks perumahan serta real estate , memeriksa tiap halaman rumah dan taman-taman di sana. Berhari-hari ia bertanya-tanya ke sana kemari, mencari mawar berwarna biru.
 “Bunga mawar berwarna biru adanya di mana ya? Aku sedang membutuhkannya!” tanyanya pada seorang mahasiswa IPB, kawan kentalnya.
 “Ah, ada-ada saja kamu. Biar kamu cari sampai ke ujung dunia pun enggak bakal ada.”
 “Tapi, Novia pernah melihatnya.”
 “Bunga kertas kali!”
 “Jangan bercanda! Ini serius. Usia dia tinggal dua minggu lagi. Hanya sekuntum mawar biru yang dia minta dariku untuk dibawa mati.”
 “Kalau memang tidak ada harus bilang bagaimana?”

Norhuda lemas mendengar jawaban itu. Ia sadar, siapa pun tidak akan dapat menemukan sesuatu yang tidak pernah ada, kecuali jika Tuhan tiba-tiba menciptakannya. Tapi bagaimana ia harus meyakinkan Novia bahwa mawar itu memang tidak ada, selain dalam mimpi. Jangan-jangan ia memang melihatnya hanya dalam mimpi Norhuda duduk tercenung di bangku taman, di salah satu sudut Taman Monas. Ia menyapukan lagi pandangannya ke seluruh sudut taman itu – pekerjaan yang sudah dia ulang-ulang sampai bosan. Ia masih berharap dapat menemukan mawar biru di sana, atau sebuah keajaiban yang bisa memunculkan sekuntum mawar biru di tengah hamparan rumput taman itu. “Bukankah Tuhan memiliki kekuatan kun fayakun ? Kalau Tuhan berkata ‘jadi!' maka ‘jadilah'. Ya, kenapa aku tidak berdoa, memohon padaNya saja?” pikirnya.
 “Ya Allah, dengan kekuatan kun fa yakun- Mu , mekarkanlah sekuntum mawar biru di depanku saat ini juga,” teriak Norhuda tiba-tiba, sambil berdiri, menadahkan tangan dan mendongak ke langit.

Tak lama kemudian ada seorang lelaki tua gembel, dengan kaus robek-robek dan celana lusuh, mendekatinya dan duduk di sebelahnya. Bau bacin langsung menusuk hidung Norhuda dan membuatnya mau muntah. Gembel ini pasti tak pernah mandi, pikirnya. Norhuda mengangkat pantatnya, bermaksud segera pindah ke bangku lain. Tapi, orang tua itu tiba-tiba bersuara parau:
“Maaf, Nak. Bolehkah saya minta tolong?”
“Minta tolong apa, Pak?”
“Rumah Bapak di seberang sana . Bapak tidak berani menyeberang sendiri. Takut tersesat. Ugh ugh ugh.”
Orang tua, yang ternyata tuna netra, itu batuk-batuk dan meludah sembarangan. Norhuda makin jijik saja.
“Kota ini betul-betul seperti hutan, menyesatkan. Banyak binatang buasnya. Harimau, buaya, badak, ular berbisa, tikus busuk, kadal, bunglon, kecoa, semua ada di sini. Kau harus hati-hati, Nak, agar tidak jadi korban mereka.”
“Bapak mau pulang sekarang?”
“Ya ya, Nak. Diantar sampai rumah ya?”

Norhuda pusing juga. Mencari bunga mawar biru belum ketemu, tiba-tiba kini ada orang tua jembel minta diantar pulang. Sampai rumahnya pula. Dan selama itu ia harus menahan muntah karena bau bacin lelaki tua itu. Meski hatinya agak berat, Norhuda terpaksa menuntun lelaki tuna netra itu. Ia harus sering-sering menahan nafas untuk menolak bau bacin tubuh lelaki tua itu.
“Bapak tinggal di kampung apa?”
“Di kampung seberang.”
“Aduh…. Bapak tadi naik apa ke sini?”
“Kereta api listrik.  Tadi Bapak naik dari Bogor , mau pulang, tapi kebablasan sampai sini. Jadi, tolong diantar ya, Nak. Bapak takut kebablasan lagi.”

Norhuda terpaksa mengantar orang tua tunanetra itu, dengan naik KRL dari stasiun Gambir. Begitu naik ke dalam gerbong, lelaki gembel itu langsung mempraktikkan profesinya, mengemis, dan Norhuda dipaksa menuntunnya dari penumpang ke penumpang. Maka, jadilah dia pengemis bersama tunanetra itu, dengan menahan rasa malu dan cemas kalau-kalau kepergok kawannya
“Maaf ya, Nak. Bapak hanya bisa meminta-minta seperti ini untuk menyambung hidup. Tapi, Bapak rasa ini lebih baik dari pada jadi maling atau koruptor. Dulu Bapak pernah jadi tukang pijat. Tapi sekarang tidak laku lagi, karena sudah terlalu tua,” kilah lelaki gembel itu.

TURUN dari KRL di Stasiun Lenteng Agung, hari sudah sore. Lelaki tua itu mengajak Norhuda menyeberang ke arah timur, kemudian mengajak menyusur sebuah gang. Tiap ditanya rumahnya di sebelah mana, di gang apa, RT berapa dan RW berapa, lelaki tua itu selalu menunjuk ke timur, hingga keduanya sampai di tepi Kali Ciliwung. Pada saat itulah, tanpa sengaja, Norhuda melihat segerumbul tanaman dengan bunga-bunga berwarna biru tumbuh di pinggir sebuah hamparan rerumputan.
“Sebentar, Pak, saya membutuhkan bunga itu.”

Norhuda bergegas ke tanaman bunga itu, dan betul, bunga mawar biru, yang tumbuh liar di tepi hamparan rerumputan di pinggir jalan setapak yang menyusur lereng Kali Ciliwung. Dia langsung berjongkok dan dengan penuh suka cita memetik beberapa kuntum, serta mencium-ciumnya dengan penuh gairah. Harum bunga itu begitu menyengat, seperti bau parfum yang mahal. Saat itulah, tiba-tiba terdengar suara parau lelaki tua yang tadi bersamanya dari arah belakangnya:

“Nak, ini uangmu. Saya taruh di sini ya. Saya pamit dulu.”
Norhuda langsung berpaling ke arah suara itu. Tapi tak ada siapa-siapa, kecuali sebuah kantong kain lusuh teronggok persis di belakangnya. Dengan matanya, Norhuda mencari-cari lelaki tua itu di tiap sudut jalan dan tepi kali, tapi tidak menemukannya. Aneh, lelaki itu raib begitu saja, pikirnya.
Norhuda merasa sedikit takut. Pikirannya menebak-nebak siapa lelaki gembel yang membawanya ke tempat itu dan raib begitu saja. Malaikatkah dia? Jin? Atau Nabi Hidir? Ia pernah mendengar kisah tentang Nabi Hidir yang konon hidup di sepanjang sungai dan suka menyamar menjadi lelaki gembel. Norhuda merinding memikirkannya.
                             
SETELAH mawar biru ada di tangannya, satu-satunya yang terpikir oleh Norhuda adalah segera membawanya kepada kekasihnya, Sovia, yang sedang sekarat di RS Fatmawati. Ia sangaja memilih taksi untuk meluncur cepat ke sana .
Di Adelweis Room, Novia sudah koma. Tangannya diinfus darah merah,  hidungnya ditutup masker oksigen. Matanya terpejam dengan rona wajah pucat pasi. Ayah dan ibu sang gadis duduk di dekatnya dengan wajah cemas.
Dengan perasaan cemas pula Norhuda mendekati Sovia dan berbisik di telinganya, “Novia, kau dengar aku. Aku sudah menemukan mawar biru yang kau tunggu. Ini aku bawakan untukmu.”
Tiba-tiba gadis itu membuka matanya, dan pelan-pelan tangannya bergerak, membuka masker oksigen dari hidungnya.
“Mana bunga itu, Sayang,” katanya lirih.
“Ini.”

Dengan tangan kanannya Novia meraih bunga itu, lalu menempelkan ke hidungnya dan menyedot harumnya dengan penuh gairah. Pelan-pelan rona wajahnya menjadi segar.
“Bunga ini akan menyembuhkanku. Ini bunga yang kulihat dalam mimpi. Ini pasti bunga dari sorga. Syukurlah, kau dapat menemukannya. Aku akan memakannya.”
Novia benar-benar memakan bunga itu, helai demi helai kelopaknya. Sesaat kemudian, dengan bibir menyunggingkan senyum, pelan-pelan ia memejamkan matanya. Ia tertidur dengan mendekap sekuntum mawar biru yang tersisa.

Aku Menunggumu di Surga

Seorang perempuan yang sangat cantik berkunjung ke sebuah desa untuk mengunjungi kerabatnya. Dia bertemu dengan seorang pemuda yang sangat tampan yang bekerja di rumah kerabatnya itu. Mereka berdua saling menatap dan jatuh cinta. Pemuda tampan itu merupakan pemuda yang sangat rajin berkerja, soleh, dan tekun beribadah. Itulah yang membuat perempuan cantik itu jatuh cinta. Sementara pemuda itu jatuh cinta kepada si perempuan cantik tidak hanya karena kecantikannya, tetapi juga karena keramahannya. Walaupun perempuan cantik itu dianggapnya tidak terlalu menjaga hijab.

Pertemuan itu membuat keduanya gelisah karena cinta, hingga pemuda itu meminta orangtuanya untuk melamar perempuan cantik itu. Namun, ternyata perempuan itu sudah memiliki jodohnya dan dia akan segera dinikahkan. Perempuan itu pun mengirimkan surat kepada si pemuda.

"Sesungguhnya, tidak ada kata terlambat dalam cinta kita. walau Aku memang telah dijodohkan, tetapi aku yakin cinta kita lebih kuat daripada itu. Sebelum aku menikah, aku ingin kau memilikiku dan aku memilikimu. Secara sembunyi-sembunyi, kita bisa bertemu dan melepaskan dahaga cinta dan kerinduan kita."
Pemuda itu menjawab surat tersebut.

"Wahai Wanita solehah,
Kau tahu besarnya cintaku padamu dan ini merupakan ujian bagiku. Apa yang kau tawarkan padaku tidaklah bisa aku setujui. Aku lebih takut akan murka Allah dan api yang akan menjilati tubuhku karena melakukan perbuatan yang tidak Dia ridhai."

Membaca balasan surat itu, sang perempuan cantik menangis. “Aku tidak pernah menemukan pemuda sesaleh dia. Dia sangat menjunjung tinggi apa yang dibolehkan dan dilarang oleh Allah. Aku akan mengubah hidupku.”

Sejak itulah, perempuan itu mengubah sikapnya menjadi lebih hati-hati dan bertakwa. Dia meninggalkan segala urusan duniawi yang melenakan untuk mendapatkan ridha Allah. Hingga akhirnya, dia meninggal dengan memendam cinta dan kekaguman kepada si pemuda. Mendengar perempuan cantik yang dicintainya meninggal, pemuda itu menziarahi kubur dan memanjatkan doa untuknya. Suatu ketika, dia tertidur di makam perempuan itu dan bermimpi. Dalam mimpinya, dia bertemu perempuan cantik itu mengenakan baju indah dan wajah berseri.

“Bagaimana kabarmu? Sungguh indah apa yang kau kenakan,” tanya pemuda itu.
“Aku sangat bahagia dengan hari akhirku yang baik. Cintaku kepadamu telah menuntunku menuju kebaikan.” Jawab perempuan itu sambil tersenyum.
“Lalu kemana lagi kau menuju?” tanya si pemuda.
“Aku telah mendapatkan taman surga yang nyaman dan indah dengan restu Allah. Di sinilah tempatku sekarang.” Jawabnya.

“Aku harap, kau tidak melupakanku walau kau telah sangat bahagia dengan keadaanmu sekarang. Aku selalu mengingatmu.”
“Wahai pemuda yang solehah, aku tidak pernah melupakanmu. Selama di dunia dan hingga sekarang, aku selalu berdoa kepada Allah agar kelak kita bisa bersama di surga ini. Bantulah doaku ini dengan ketaatanmu beribadah.”
“Kapan aku bisa melihatmu lagi?” tanya si pemuda.
“Tak lama lagi, bersabarlah.”

Ternyata, tiga hari setelah mimpi itu, si pemuda meninggal dunia dan Allah telah mengabulkan doa perempuan cantik. Mereka berkumpul di surga.

“Barang siapa takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barang siapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu.” (HR. AL-BAIHAQI)

Faktor Penyebab Tidak Terkabulnya Doa

Apr 9, 2013

Dikisahkan bahwa suatu hari, Ibrahim bin Ad-ham RAH melintas di pasar Bashrah, lalu orang-orang berkumpul mengerumuninya seraya berkata, “Wahai Abu Ishaq, apa sebab kami selalu berdoa namun tidak pernah dikabulkan.?”

Ia menjawab, “Karena hati kalian telah mati oleh 10 hal :

Pertama, kalian mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
Ke-dua, kalian mengaku cinta Rasulullah SAW tetapi meninggalkan sunnahnya.
Ke-tiga, kalian membaca al-Qur’an tetapi tidak mengamalkannya.
Ke-empat, kalian memakan nikmat-nikmat Allah SWT tetapi tidak pernah pandai mensyukurinya.
Ke-lima, kalian mengatakan bahwa syaithan itu adalah musuh kalian tetapi tidak pernah berani menentangnya.
Ke-enam, kalian katakan bahwa surga itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah beramal untuk menggapainya.
Ke-tujuh, kalian katakan bahwa neraka itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak mau lari darinya.
Ke-delapan, kalian katakan bahwa kematian itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah menyiapkan diri untuknya.
Ke-sembilan, kalian bangun dari tidur lantas sibuk memperbincangkan aib orang lain tetapi lupa dengan aib sendiri.
Ke-sepuluh, kalian kubur orang-orang yang meninggal dunia di kalangan kalian tetapi tidak pernah mengambil pelajaran dari mereka.”


Lima Menit Lagi !!

Apr 8, 2013
Suatu hari di sebuah taman, seorang wanita duduk di sebuah bangku di taman bermain. Di sebelahnya duduk seorang ibu yang sedang memandang seorang anak di taman bermain. "Itu anak saya di sana," katanya, sambil menunjuk seorang anak kecil dengan baju merah yang sedang ayunan. "Dia anak tampan," kata ibu tersebut. "Kalau itu anak saya bermain di pasir dengan baju biru." Kemudian, melihat jam tangannya, dia memanggil anaknya. "Syamil, ayo kita pulang Nak?"

Syamil memohon, "Lima menit lagi, ya ibu?". "Hanya lima menit lagi ya!". Ibu itu mengangguk dan Syamil terus bermain pasir. Menit-menit berlalu dan sang ibu berdiri dan memanggil lagi anaknya. "Waktunya untuk pulang sekarang?" Sekali lagi Syamil memohon, "Lima menit lagi, Bu. Hanya lima menit lagi..." Ibu itu tersenyum dan berkata, "baiklah"

"Anda sabar sekali sebagai seorang ibu ," kata wanita itu.

Sang ibu itu tersenyum dan kemudian berkata, "Kakak Syamil, Haikal, meninggal dalam kecelakaan tahun lalu saat dia mengendarai sepedanya di dekat sini, saya sendiri tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengannya yang saya mampu. Seandainya ia masih hidup sekarang, saya akan memberikan apa saja untuknya meskipun hanya lima menit. Saya sudah bersumpah untuk tidak membuat kesalahan yang sama dengan Syamil. Biarkan dia berpikir memiliki tambahan waktu lima menit lebih banyak untuk bermain... karena sesungguhnya, sayalah yang mendapatkan lima menit lebih banyak untuk melihat dia bermain."

Mari kita meluangkan waktu yang berharga dengan orang-orang yang dekat, yang sayang kepada kita. Agar kita tidak menyesalinya ketika kesempatan kesempatan itu sudah tidak ada lagi...

Garam dan Telaga

Apr 4, 2013

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak disuatu telaga. Pada suatu pagi. datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.
Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.

Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama, la lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba. minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.

"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu. sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum, la. lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air. mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah.Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi. "Bagaimana rasanya?".

"Segar", sahut tamunya.

"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi.

'Tidak", jawab si anak muda.

Dengan bijak. Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. la lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu. akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas,buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

Si Bunga Putih


Ia tidak pernah menyadari bahwa sesungguhnya ia adalah bunga yang terindah yang pernah tumbuh di antara tanah yang penuh dengan semak duri.
Ia tumbuh dengan indah di tengah semak-semak yang keheranan akan bentuk sang bunga putih yang berbeda dengan yang lainnya. Para semak duri lalu memandangnya dengan sinis dan tidak pernah memandang sang bunga putih dengan bersahabat, sehingga si bunga putih pun merasa bahwa ialah yang paling buruk karena ia memiliki bentuk yang paling berbeda di antara semak-semak duri tersebut.
Waktu pun berlalu, sang bunga putih tak pernah merasa bahagia.. bahkan ia sering bertanya kepada kupu-kupu yang senang bermain dengannya: "Mengapa aku harus tumbuh berbeda dengan yang lainnya? Mengapa aku terlihat begitu buruk dibandingkan yang lain ?" Kupu-kupu menjawab: ”Kau tidak buruk, bunga putih. Hal yang membuatmu merasa buruk adalah karena dirimu terlihat berbeda dengan yang lainnya. Justru kau adalah bunga yang terindah yang pernah kutemui, bunga putih.”

Bunga putih pun terkejut :”Apa maksudmu, kupu-kupu ?”

Kupu-kupu lalu menjawab: "Tahukah dirimu, bunga putih.. bunga sepertimu adalah bunga yang cantik dan terindah, karena di tengah-tengah tanah yang penuh dengan semak duri kau tumbuh dengan anggunnya.. dan bahkan, bagiku kau adalah penolongku, karena ketika aku lapar, di tengah-tengah tempat yang sepertinya tidak ada harapan untuk mencari madu dari bunga, kau ada untuk menyediakan madu sehingga aku tidak kelaparan.. Bunga putih, bunga sepertimu yang tumbuh diantara semak duri sesungguhnya adalah bunga yang cantik dan terindah, karena kau menunjukkan bahwa masih ada harapan di tengah tanah yang penuh semak duri."

Bunga putih pun sadar,dan pada akhirnya ia bersyukur atas keadaan dirinya.

Terkadang kita seperti bunga putih diatas. Kita seringkali kecewa dan merasa buruk atau tertekan karena berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan sekitar kita.

Kita seringkali tak menyadari bahwa ketika kita berbeda dengan yang lainnya, Tuhan memiliki rencana yang besar di dalam hidup kita..yaitu untuk menjadikan hidup kita menjadi hidup yang memberikan harapan bagi orang lain yang membutuhkan,dan untuk menunjukkan bagi setiap orang, bahwa mimpi masih bisa terwujud di tengah dinginnya dunia, dan harapan masih ada meskipun sepertinya segala sesuatunya tidak dapat menjanjikan apa-apa.

Karena itu, yakinlah di dalam hatimu.. mungkin pada awalnya dirimu merasa tertekan karena berbeda dengan yang lainnya.. Namun, Tuhan tidak pernah melakukan kesalahan dalam mengatur dan menempatkan dirimu..karena Ia tahu, perbedaan yang ada pada dirimu adalah untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa harapan masih ada di dunia yang dingin seperti batu. Dan Ia memilihmu karena Ia mempunyai rencana yang besar di dalam hidupmu,yang tak pernah terpikirkan dalam benakmu..namun sudah dipersiapkan dengan luar biasa oleh Tuhan..

Karena itu, percayalah..bahwa apapun yang terjadi di dalam hidupmu..semuanya akan mendatangkan kebaikan dan harapan di dalam hidupmu dan juga hidup orang lain.. dan terlebih dari itu semua, percayalah bahwa apa yang Tuhan tetapkan di dalam hidupmu..pasti pada akhirnya semua hal itu akan menjadi indah pada waktuNya.

Si Tempayan Retak

Apr 3, 2013



Seorang tukang air India memiliki dua tempayan besar, Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya.  Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan satunya lagi tidak.  Jika tempayan yang tidak retak itu selalu membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari  mata air ke rumah majikannya. Tempayan itu hanya dapat air setengah penuh.



Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari.  Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya.  Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, Karena dapat menunaikan  tugasnya dengan sempurna.  Namun tidak dengan si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannnya. 

  
Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, Tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, 
dan saya ingin mohon maaf kepadamu." 
"Kenapa?" tanya si tukang air, 
"Kenapa kamu merasa malu?" 
"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini,  membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan  pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita.  Karena cacadku itu, saya telah membuatmu rugi." Kata tempayan itu. 

Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak,  dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok,  aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah  di sepanjang jalan."

Benar, ketika mereka naik ke bukit, Si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang  sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanannya, Ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata kepada tempayan itu,

"Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu Itu karena aku selalu menyadari akan cacadmu. Dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, Kamu mengairi benih-benih itu.  Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga  Indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang. "

Dan Si Tempayang retak itupun menyadari bahwa dengan kekurangannya itu dia bisa memberikan kehidupan kepada mahluk hidup, dan dapat memberikan rasa bangga terhadap Si tukang air.

Setiap dari kita memiliki kekurangan kita sendiri.  Kita semua adalah tempayan retak.  Namun jika kita mau,  Tuhan akan menggunakan kekurangan kita  Untuk menghias-Nya.  Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu, kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan.  Ketahuilah, didalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

Tukang Kayu dan Rumahnya

Apr 2, 2013
 Karya : ES Mahendra



Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan hati yang terpaksa ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ” katanya, “hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

Kutipan :
“Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri, jika proyek itu gagal ! maka hidupmupun akan gagal !!"
 

SUDRAJAT MAHENDRA Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger