Karya : Edy Sudrajat Mahendra
Someday,
di dalam rumah gubuk kecil ada seorang ibu yang sedang duduk sambil
merajut sebuah kain bersama anaknya (Perempuan) yang sedang berdiri.
Anak itu memberitahukan kepada Ibu nya bahwa besok di sekolahnya akan
diadakan pembagian Ijazah (SMA) dan harus diambil oleh orangtua murid.
Melihat keadaan sang Ibu yang mengalami cacat fisik, anak itupun
seakan-akan malu dengan keadaan ini. Karena merasa malu dengan keadaan
sang Ibu, akhirnya dia cuman mengatakan "Bu, besok disekolah akan
dibagikan Ijazah. dan harusnya Ibu datang ke sekolah untuk mengambilnya,
namun krna keadaan Ibu seperti ini lebih baik Ibu gax usah datang ke
sekolah karna itu hanya akan membuatku malu, mempunyai seorang Ibu yang
cacat sperti Ibu." Sang Ibupun hanya terdiam dan menangis mendengar sang
anak berbicara seperti itu.
Singkat cerita setelah
kejadian itu sang anak pergi ke kota untuk melamar pekerjaan, dan dia
juga diterima di perusahaan yang cukup besar karna kepintarannya.
Hari-hari ia lewatkan dengan bahagia dengan penuh kesenangan karna
sekarang dia mempunyai apa yang ia inginkan sejak lama, ya tentunya
harta. Dan seakan lupa dengan sang Ibu yang di kampung sendirian, cemas
akan keadaan sang anaknya yang tak kunjung memberikan kabar kepadanya.
Setiap hari dia hanya berdo'a supaya anaknya selalu diberikan kesehatan.
Berbanding terbalik dengan anaknya yang seakan-akan sudah tidak
memiliki Ibu. Dia cukup sukses dalam karirrnya bahkan dia sudah membagun
perusahaan sendiri.
Suatu waktu ada surat undangan datang
ke rumahnya yang di Kota, Surat berisikan undangan reuni akbar di SMA
nya waktu di kampung. tanpa berpikir lagi diapun berangkat seminggu
setelah surat itu datang, karena dia sangat merasa rindu kepada
teman²nya. Sore itu diapun tiba di kampung halamanya ya tentu saja dia
senang ketika bertemu dengan teman² di waktu Sekolah dulu. mereka
menceritakan pengalaman apa yang mereka dapatkan selama ini dan
menceritakan apa yang telah didapatkannya. Terbesit dalam pikirannya
bagaimana keadaan Ibu sekarang, apakah dia masih hidup ataukah sudah
tidak ada?
Dirumah, sang Ibu yang sudah tua selesai
melaksanakn sholat lalu dia terlihat sedang menulis surat sambil
menangis, entah apa yang ia tulis. Setelah itu nyawanyapun tak
terselamatkan (meninggal dunia).
Setelah selesai acara
tersebut, diapun (anak) bergegas langsung pergi ke gubuk yang dulu ia
tinggali. sesampai disana dia langsung masuk dan memanggil² sang Ibu.
"Bu...Ibu.." sayang tak ada jawaban dari sang Ibu. Dia hanya terkejut
dengan apa yang ia lihat, sang Ibu yang sudah terkujur kaku bebalutkan
Mukena dan memegang selembar surat, dan iapun membaca surat tersebut
yang berisi :
'' Untuk anakku tersayang,,
Nak,
Ibu senang mendengar kau disana suksess, bahagia dengan apa yang kamu
tidak dapatklan selama ini ketika masih bersama Ibu. Mungkin ketika kamu
membaca surat ini Ibu sudah tidak bisa melihat mu lagi. Ibu cuman ingin
memberitahukan satu hal yang mungkin selama ini kamu sesali mempunyai
seorang Ibu yang cacat. Waktu Ibu sedang mengandungmu dulu Ibu mengalami
kecelakan bersama Ayahmu, Naas ayahmu tidak bisa diselamatkan karna dia
melindungi Ibu ketika akan tertabrak mobil. Sayangnya kaki Ibu harus
diamputasi karna mengalami benturan yang sangat keras. dan ketika kamu
lahir, Ibu merasa tidak tega melihat kamu yang hanya memiliki satu mata,
karna mata sebelahmu dikatakn rusak (mati) oleh dokter akibat
kecelakaan itu. Akhirnya Ibu memberikan sebelah mata Ibu untukmu.
Mungkin kamu sekarang tahu apa penyebab Ibu cacat. Ibu akan selalu hidup
dalam tubuhmu Nak, Ma'afkan Ibu nak, yang tak bisa memberikan
kebahagiaan kepadamu.
Ibu, yang sayang padamu ''
Seketika sang anakpun menangis diatas mayat sang Ibu, dia merasa menyesal akan semua perbuatannya kepada Ibunya.
= T A M A T =
0 comments:
Post a Comment