Ibu Bermata & Berkaki Satu

Mar 27, 2013
Karya : Edy Sudrajat Mahendra

                                              

Someday, di dalam rumah gubuk kecil ada seorang ibu yang sedang duduk sambil merajut sebuah kain bersama anaknya (Perempuan) yang sedang berdiri. Anak itu memberitahukan kepada Ibu nya bahwa besok di sekolahnya akan diadakan pembagian Ijazah (SMA) dan harus diambil oleh orangtua murid. Melihat keadaan sang Ibu yang mengalami cacat fisik, anak itupun seakan-akan malu dengan keadaan ini. Karena merasa malu dengan keadaan sang Ibu, akhirnya dia cuman mengatakan "Bu, besok disekolah akan dibagikan Ijazah. dan harusnya Ibu datang ke sekolah untuk mengambilnya, namun krna keadaan Ibu seperti ini lebih baik Ibu gax usah datang ke  sekolah karna itu hanya akan membuatku malu, mempunyai seorang Ibu yang cacat sperti Ibu." Sang Ibupun hanya terdiam dan menangis mendengar sang anak berbicara seperti itu.

Singkat cerita setelah kejadian itu sang anak pergi ke kota untuk melamar pekerjaan, dan dia juga diterima di perusahaan yang cukup besar karna kepintarannya. Hari-hari ia lewatkan dengan bahagia dengan penuh kesenangan karna sekarang dia mempunyai apa yang ia inginkan sejak lama, ya tentunya harta. Dan seakan lupa dengan sang Ibu yang di kampung sendirian, cemas akan keadaan sang anaknya yang tak kunjung memberikan kabar kepadanya. Setiap hari dia hanya berdo'a supaya anaknya selalu diberikan kesehatan. Berbanding terbalik dengan anaknya yang seakan-akan sudah tidak memiliki Ibu. Dia cukup sukses dalam karirrnya bahkan dia sudah membagun perusahaan sendiri.

Suatu waktu ada surat undangan datang ke rumahnya yang di Kota, Surat berisikan undangan reuni akbar di SMA nya waktu di kampung. tanpa berpikir lagi diapun berangkat seminggu setelah surat itu datang, karena dia sangat merasa rindu kepada teman²nya. Sore itu diapun tiba di kampung halamanya ya tentu saja dia senang ketika bertemu dengan teman² di waktu Sekolah dulu. mereka menceritakan pengalaman apa yang mereka dapatkan selama ini dan menceritakan apa yang telah didapatkannya. Terbesit dalam pikirannya bagaimana keadaan Ibu sekarang, apakah dia masih hidup ataukah sudah tidak ada?

Dirumah, sang Ibu yang sudah tua selesai melaksanakn sholat lalu dia terlihat sedang menulis surat sambil menangis, entah apa yang ia tulis. Setelah itu nyawanyapun tak terselamatkan (meninggal dunia).

Setelah selesai acara tersebut, diapun (anak) bergegas langsung pergi ke gubuk yang dulu ia tinggali. sesampai disana dia langsung masuk dan memanggil² sang Ibu. "Bu...Ibu.." sayang tak ada jawaban dari sang Ibu. Dia hanya terkejut dengan apa yang ia lihat, sang Ibu yang sudah terkujur kaku bebalutkan Mukena dan memegang selembar surat, dan iapun membaca surat tersebut yang berisi :

''  Untuk anakku tersayang,,

Nak, Ibu senang mendengar kau disana suksess, bahagia dengan apa yang kamu tidak dapatklan selama ini ketika masih bersama Ibu. Mungkin ketika kamu membaca surat ini Ibu sudah tidak bisa melihat mu lagi. Ibu cuman ingin memberitahukan satu hal yang mungkin selama ini kamu sesali mempunyai seorang Ibu yang cacat. Waktu Ibu sedang mengandungmu dulu Ibu mengalami kecelakan bersama Ayahmu, Naas ayahmu tidak bisa diselamatkan karna dia melindungi Ibu ketika akan tertabrak mobil. Sayangnya kaki Ibu harus diamputasi karna mengalami benturan yang sangat keras. dan ketika kamu lahir, Ibu merasa tidak tega melihat kamu yang hanya memiliki satu mata, karna mata sebelahmu dikatakn rusak (mati) oleh dokter akibat kecelakaan itu. Akhirnya Ibu memberikan sebelah mata Ibu untukmu. Mungkin kamu sekarang tahu apa penyebab Ibu cacat. Ibu akan selalu hidup dalam tubuhmu Nak, Ma'afkan Ibu nak, yang tak bisa memberikan kebahagiaan kepadamu.

                                                                                                           Ibu, yang sayang padamu ''

Seketika sang anakpun menangis diatas mayat sang Ibu, dia merasa menyesal akan semua perbuatannya kepada Ibunya.


= T A M A T =
 

SUDRAJAT MAHENDRA Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger